How to Act Like Cervus : Short Film Review

     Selamat berpuasa untuk semua yang lagi menjalankan ibadah puasa ya. Basi kalau gue bilang "lama ya udah ga ngepost" emang gue-nya aja yang rada males buat buka-buka blog belakangan ini. Ngga ada alesan pasti yang bikin gue males buat ngeblog, cuman kebanyakan ide-ide yang ngga terealisasi yang ujung-ujungnya bikin gue ngga ngehasilin apa-apa.

posternya keren!

     Well, that's not the point of this post, karena disini gue mau Review atau apalah namanya dari short film yang dibikin sama temen gue yang namanya Zhafran Solichin, one of my bestbuddies. For your information, Zhafran ini kuliah di Jurusan Perfilman, Institut Kesenian Jakarta. Manusia satu ini emang doyan banget ada dibelakang kamera, walaupun sebelum-sebelumnya dia punya minat dibanyak bidang. Contoh, jadi chef, bikin brand clothing, dulu juga sempet hampir kuliah di Jurusan Desain Interior, Telkom University bareng gue, etapi gue lolos undangan SNMPTN ke ITS, dia jadinya ngga ngambil jurusan itu.

   Sebelum gue cerita versi gue, baiknya lu nonton dulu short film garapan temen gue ini :

Gue saranin nontonnya yang HD ya 1080p, terus di maximize!

     Sekarang gue mulai bahas soal SF yang dia kerjain ya. Judul dari short film yang Zhafran garap itu, How to Act Like Cervus. Jadi, disini diceritain ada seorang pegawai di toko kopi yang namanya "Ardian" memiliki ketertarikan sama seorang perempuan yang notabennya adalah model sampul di beberapa majalah ternama gitu. Awalnya gue mikir kalau Ardian ini kurang lebih bakalan jadi tokoh antagonis, mungkin ngebunuh si Mira (model) atau mungkin nyiksa, kenapa? Soalnya, kaya film-film yang depannya hampir serupa, biasanya orang yang merhatiin targetnya, dan memahami gerak-gerik targetnya, bakalan ngelakuin sesuatu yang diluar akal sehat, tapi gue salah. Ardian, si pegawai kopi ini punya ketertarikan tersendiri sama Mira, ketertarikan yang berbeda, bukan hanya mengagumi Mira sebagai seorang Model ternama, tetapi mengagumi .... untuk bisa menjadi Mira. Asli, gue masih sedikit bingung sama inti dari filmnya Zhafran. Bayangin aja kalau ada seseorang diluar sana, yang ngikutin lo, yang paham sama gerak-gerik lo, dan tau kebiasaan-kebiasaan yang lo lakuin, dan bahkan, mungkin lo ga sadar sama kebiasaan-kebiasaan tersebut ... horrornya, orang yang ngikutin lo itu, tahu semua. Ok, itu versi gue.

     Dibalik semua kebingungan gue dari film ini, gue salut sama cara pengambilan gambarnya, udah rapih banget, berasa trailer yang ada dibioskop. Cuma disini gue kurang puas sama audionya, kurang greget sama bagian ending yang seharusnya bisa bikin kita kaget kalau ternyata Ardian itu ada kelainan. Gue mah cuma bisa tepok jidat, ngeliat karya temen gue udah keren gini.

    Kalau tadi versi gue, ini sinopsis asli versi dari Sutradaranya,

 

     Nah, gimana? Rada ngga paham? Awalnya gue juga, tapi kalau udah baca deskripsi dari sinopsisnya gue mulai paham, dan ditambah poster dibawah ini, yang nyeritain kenapa si Ijep bikin film soal beginian. Sama gue kasih juga nih, kali-kali aja ada yang mau kenalan sama pemeran-pemeran yang ada didalem short film ini.

 

    If you want to know more about him, follow him on twitter @zhaafraan and check his other videos at his youtube channel. Dan sekian postingan gue kali ini, hope you enjoy to read, and thank you for coming to this site. Don't forget to comment, maybe you wanna share, and click follow to know more post in the future. Bye xoxo!